Manajer di Tempat Kerja
Sebelum masuk pada materi "Manajer di Tempat Kerja," hendaknya kita mengetahui terlebih dahulu bagaimana cara mengelola waktu yang efisien dan lebih baik yaitu sebagai berikut:
- Membuat dan menyimpan daftar semua tujuan yang ingin dicapai saat ini, yang akan datang, dan hal-hal rutin yang dilakukan.
- Memberikan peringkat kepada tujuanmu sesuai dengan prioritas, yang paling urgen, sesuai kepentingan dan sesuai dengan tujuan utamamu.
- Membuat semua daftar kegiatan/tugas yang diperlukan untuk mencapai tujuan.
- Bagi semua kegiatan/tugas itu ke dalam kategori menggunakan klasifikasi A, B, C, dan seterusnya sesuai dengan kepentinganmu.
- Jadwalkan tugas-tugas tersebut sesuai dengan prioritas yang telah kamu tetapkan.
- Buatlah to-do list untuk jadwal kegiatan tersebut setiap harinya.
- Menyadari bahwa kemungkinan jadwal tersebut akan berubah seiring dengan perubahan prioritas kegiatanmu.
- Ingat bahwa tujuanmu adalah mengelola penyelesaian pekerjaan seefisien dan seefektif mungkin.
Alasan pertama adalah karena sebuah organisasi memerlukan keterampilan dan kemampuan manajerial mereka untuk mengelola jalannya aktivitas organisasi terutama pada saat yang tidak menentu, kompleks, dan kacau. Alasan lain mengapa manajer penting adalah karena mereka berperan penting dalam menyelesaikan pekerjaan. Umumnya, setiap organisasi di bagi ke dalam beberapa divisi agar memudahkan dalam pengelompokkan pekerjaan.
Siapakah Manajer itu?
Manajer adalah seseorang yang melakukan koordinasi dan pengawasan terhadap pekerjaan orang lain demi mencapai sasaran-sasaran organisasi. Pekerjaan manajer bukanlah menyelesaikan tugas-tugas pribadi, melainkan berupaya membantu orang lain agar mereka mengerjakan tugas dengan baik. Bentuknya bisa berupa koordinasi atas pekerjaan suatu kelompok dari divisi tertentu di dalam perusahaan. Adapun dapat pula berupa mengawasi pekerjaan individu tertentu. Aktivitas yang dilakukan oleh manajer dapat melibatkan aktivitas kelompok orang baik dalam satu perusahaan yang sama maupun dengan pihak di luar perusahaan. Contohnya adalah ketika manajer mengecek ketersediaan stok dengan karyawan dari pihak supplier(pemasok).
Menurut struktur organisasi tradisional, terdapat jenjang-jenjang manajer sebagai berikut:
- Manajer lini pertama (first-line manager) adalah para manajer yang mengelola pekerjaan para karyawan non-manajerial, yang biasanya melibatkan kegiatan produksi barang atauu jasa bagi para pelanggan organisasi. Manajer lini pertama biasa disebut juga penyelia(supervisor), tetapi dapat juga disebut menajer shift kerja(shift manager), manajer distrik, manajer departemen, atau manajer kantor(office manager).
- Manajer tingkat menengah (middle manager) adalah para manajer yang menduduki posisi di antara jenjang teratas organisasi, yang mengelola pekerjaan para manejer lini pertama. Para manajer dari kelompok ini dapat memiliki sebutan, atau nama jabatan (title) semisal manajer regional, pimpinan proyek, manajer toko, atau manajer divisi.
- Manajer puncak (top manager) adalah para manager yang berada di dekat atau pada jenjang tertinggi dalam struktur organisasi, yang bertanggungjawab atas pengambilan keputusan yang mempengaruhi seluruh organisasi dan menetapkan sasaran-sasaran dan rencana bagi organisasi.
- Memiliki tujuan yang terdefinisikan dengan jelas, dituangkan ke dalam sasaran-sasaran yang hendak dicapai oleh organisasi.
- Terdiri dari orang-orang serta dibutuhkan SDM untuk melaksanakan sasaran-sasaran yang hendak dicapai.
- Memiliki struktur organisasi yang jelas yang mengatur hak dan kewajiban anggotanya dalam melaksanakan pekerjaannya. Struktur ini dapat bersifat terbuka maupun fleksibel.
- Manajemen yaitu aktivitas kerja yang melibatkan koordinasi dan pengawasan terhadap pekerjaan orang lain sehingga pekerjaan tersebut dapat dilakukan secara efisien dan efektif.
- Efisiensi adalah melakukan pekerjaan secara tepat sasaran, atau menghasilkan output sebanyak mungkin dari input sesedikit mungkin.
- Efektif adalah melakukan pekerjaan-pekerjaan yang tepat, atau menyelesaikan aktivitas-aktivitas yang secara langsung mendorong tercapainya sasaran-sasaran organisasi.
- Perencaan (planning) adalah ketika manajer menentukan sasaran-sasaran, menetapkan strategi untuk mencapai sasaran-sasaran itu, dan mengembangkan rencana kerja untuk memadukan dan mengoordinasikan berbagai aktivitas menuju sasaran-sasaran tersebut.
- Pengorganisasian (organizing) adalah sebuah fungsi manajemen yang melibatkan tindakan-tindakan penataan dan pengaturan berbagai aktivitas kerja secara terstruktur demi mencapai sasaran organisasi.
- Kepemimpinan (leading) adalah sebuah fungsi manajemen yang melibatkan interaksi dengan orang-orang lain untuk mencapai sasaran organisasi.
- Pengendalian (controlling) adalah sebuah fungsi manajemen yang melibatkan tindakan-tindakan pengawasan, penilaian, dan koreksi terhadap kinerja dan hasil pekerjaan.
- Peran jembatan antarpribadi (interpersonal roles) berperan dalam hubungan dengan orang lain serta berbagai tugas yang bersifat seremonial dan simbolis.
- Peran penyambung (informational roles) informasi berperan dalam pengumpulan, penerimaan, dan penyampaian informasi.
- Peran pengambil keputusan (decisional roles) terkait pengambilan keputusan dan penentuan pilihan.
- Keterampilan teknis (technical skills) adalah pengetahuan dan teknik keterampilan yang berkaitan dengan sebuah pekerjaan yang spesifik.
- Keterampilan hubungan antar manusia (interpersonal skills) adalah kemampuan bekerja sama secara baik dengan orang lain, perorangan, maupun secara kelompok.
- Keterampilan konseptual (conceptual skilss) adalah kemampuan untuk berpikir dan memahami hal-hal yang bersifat abstrak dan kompleks.
Pentingnya Media
Sosial bagi Manajer
Di era modern ini, perkembangan teknologi telah
mempermudah pekerjaan manusia di berbagai bidang. Bagi manajer, media sosial
sangat penting dalam membantu pekerjaannya. Media sosial adalah segala bentuk
komunikasi elektronik yang dengannya para pengguna membuat komunitas-komunitas online
untuk berbagi ide, informasi, pesan pribadi, dan konten lainnya. Oleh manajer,
media sosial dijadikan sebagai sarana untuk berkomunikasi, mengetahui target pasar,
mengetahui selera konsumen, dan masih banyak lagi yang dapat membantu manajer
untuk menentukan sasaran-sasaran perusahaan.
Mengapa kita perlu
mempelajari Manajemen?
- Universalitas manajemen merupakan kenyataan bahwa manajemen dibutuhkan dalam semua bentuk dan ukuran organisasi pada setiap jenjang organisasi, pada semua bidang kerja organisasi, dan di organisasi mana pun di seluruh dunia.
- Realitas dunia kerja dimana kenyataannya bahwa setelah lulus sekolah maka kita akan memulai karier di dunia kerja, baik dikelola maupun mengelola. Penguasaan ilmu manajemen yang baik dapat menjadi fondasi untuk membangun pengetahuan dan kemampuan manajemen.
Imbalan dan Tantangan
dalam Menjadi seorang Manajemen
Imbalan |
Tantangan |
Dapat menciptakan lingkungan kerja di mana para anggota
organisasi dapat memberikan kemampuan terbaik mereka dalam bekerja. |
Harus bekerja keras. |
Memiliki kesempatan untuk berpikir kreatif dan
berimajinasi. |
Boleh jadi harus lebih banyak mengemban tugas yang
bersifat klerikal(administratif) daripada manajerial. |
Membantu orang lain menemukan makna dan pencapaian di
dalam kerja. |
Harus berurusan dengan beraneka ragam karakter orang. |
Mendukung, mendidik, dan membina orang lain. |
Sering kali dituntut menyelesaikan tugas dengan sumber
daya yang terbatas. |
Bekerja dengan bermacam-macam orang. |
Memotivasi para pekerja dalam situasi yang kacau dan
penuh ketidakpastian. |
Mendapatkan pengakuan dan status di dalam organisasi
maupun di masyarakat. |
Memadukan pengetahuan, keahlian, ambisi, dan pengalaman
dari beragam kelompok orang. |
Memegang peranan dalam memengaruhi pencapaian organisasi. |
Memadukan pengetahuan, keahlian, ambisi, dan pengalaman
dari beragam kelompok orang. |
Mendapatkan kompensasi yang layak dalam bentuk gaji,
bonus, dan opsi saham. |
Keberhasilannya bergantung pada kinerja orang lain. |
Seorang manajer yang baik selalu dibutuhkan oleh
organisasi manapun. |
|
Komentar
Posting Komentar